Sabtu, 19 November 2011

~ Syurga merindukan Empat Macam Orang ~



 Kita yakin… siapapun kita, pada strata sosial manapun kita, apapun prosfesi kita, dibumi manapun kita berpijak pasti mau menjadi orang yang dirindukan oleh syurganya Allah SWT. Tempat yang di idam-idamkan oleh seluruh makhluk Allah, tempat yang tidak terdengar di dalamnya perkataan yang tak berguna,sia- sia dan dusta, didalamnya ada mata air yang mengalir, takhta-takhta yang ditinggikan, gelas-gelas berisi minuman yang terletak dekat, bantal-bantal sandaran yang tersusun, permadani-permadani yang terhampar, kebun-kebun dan buah anggur, gadis-gadis remaja yang sebaya. Kebayang enggak indahnya syurga ?….

Rasulullah SAW, mengatakan : "Syurga merindukan empat orang":

Pertama, orang yang senantiasa membaca Al-Qur'an. Nampaknya wajar jikalau syurga merindukan ahli qur'an ini karena sejak didunia saja mereka sudah diservis oleh Allah dengan ketenangan bathin, kasih sayang-Nya, kecintaannya, kemuliaan dan selalu di ingat oleh-Nya.

Kedua, penjaga lidah. Memang lidah tak bertulang tapi ia lebih tajam dari sebilah pedang, dampaknya akan mengakibatkan peperangan antar suami isteri, antar kelompok, bahkan antar dua bangsa. Efek negatifnya akan membuat orang menjadi sengsara, akan melenyapkan pahala kebaikan yang kita buat seperti api memakan kayu bakar, akan membuat puasa jadi hampa dan sia-sia. Namun bila kita menjaganya, subhanallah… begitu banyak kenikmatan akan kita raih, dengan lisan kita berdakwah, dengan lisan kita bertilawah, dengan lisan kita berdo'a.

Ketiga, pemberi makan orang yang kelaparan. Sungguh, Allah Yang Maha berterimakasih (Syakuur) akan membalas sekecil apapun kebaikan kita kepada orang lain. Bila kita memberi minum kepada saudara kita yang kehausan maka Allah akan memberi kita minum pada hari kiamat nanti disaat orang-orang sedang dilanda dahaga, Bila kita memberi makan kepada saudara kita yang sedang kelaparan, niscaya Allah akan memberi kita makan di saat orang-orang kelaparan pada hari akhir nanti, Bila kita memberi pakaian kepada saudara kita didunia ini, niscaya Allah akan memberi kita pakaian yang indah disaat orang-orang telanjang pada hari perhitungan nanti, bila kita memudahkan urusan saudara kita yang sedang kesulitan dan dihimpit permasalahan, yakinlah bahwa Allah akan memudahkan urusan kita sejak didunia ini. Pertolongan Allah akan datang kepada seorang hamba manakala sang hamba menolong saudaranya.

Keempat, Orang-orang yang berpuasa di bulan ramadhan. Di bulan yang mulia yang penuh berkah, rahmat, ampunan ini Allah menjanjikan kepada kita akan pembebasan dari panasnya api neraka, pedihnya azab neraka dan kejamnya siksa neraka bila kita berpuasa, dan menghidupkan malamnya dengan shalat, qiro'at dan kholwat serta ibadah apapun dengan hanya mengharap ridho-Nya.
Bila empat amal ini kita lakukan, nampaknya wajarlah bila syurga merindukan kehadiran kita…Amien

Wallahu'alam Bishawab.

APA SIH BEDANYA cinta dan nafsu ?

oleh Nur Sari Aini pada 21 Agustus 2011 jam 11:16

1. Cinta itu membahagiakan, Nafsu itu membahayakan
Cinta yang sebenarnya selalu menunjukkan jalan atau arah menuju kebahagiaan bagi orang-orang yang menjalaninya karena ALLAH. Seorang pecinta yang sudah menemukan dan memahami makna cinta sejati dalam dirinya akan berada pada kondisi yang membahagiakan.

Sebaliknya, orang-orang yang terkecoh dengan nafsu dan menganggap nafsu adalah cinta akan berada dalam kondisi yang membahayakan. Kita tidak bisa memungkiri, di mana ada kebaikan, di situlah setan menggoda manusia agar terjerumus ke dalam keburukan. Cinta dan nafsu seperti dua sisi dari mata uang yang sama.

Cinta adalah sisi positif, nafsu adalah sisi negatif dan uang itu adalah hubungan.

Seseorang yang mencintai pasangannya dengan sebenar-benarnya cinta karena ALLAH akan mengarahkan hubungannya menuju kebahagiaan sejati dengan cara menjaga dan menyayangi pasangannya.

Tanpa bermaksud untuk merusak dan menyakiti. Lain halnya dengan orang-orang yang menjalin hubungan dengan landasan nafsu,

mereka akan membawa hubungannya kearah kebahagiaan yang semu dan hanya berorientasi pada fisik, dalam hal ini sex. Yang justru akan menjerumuskan mereka ke dalam situasi yang membahayakan.



2. Cinta bikin kita ketawa, Nafsu bikin kita kecewa
Kalau diibaratkan hubungan seperti sawah, maka cinta adalah padi dan nafsu adalah rumput liar.


Nah, ketika ketika seseorang menanam padi (cinta) di sawah (hubungan) maka secara otomatis akan tumbuh juga rumput liiar (nafsu).

Kalau orang itu sudah mengetahui dan memahami apa itu padi (apa itu cinta), maka dia akan segera memangkas rumput liar itu (nafsu) yang tumbuh di sawahnya (hubungan). Ketika tiba masa panen, orang ini akan menuai hasil sawahnya (hubungan) yang ditanami padi (cinta) itu tadi berupa buah padi (kebahagiaan)

. Lain dengan orang-orang yang terkecoh yang menyangka rumput liar (nafsu) sebagai padi (cinta). Mereka akan memelihara rumput liar (nafsu) dan tanaman padinya (cinta) akan mati. Pada saat panen, tentu yang mereka dapat hanyalah sekarung rumput liar (nafsu) yang tidak enak dimakan (kekecewaan).


3. Cinta selalu ingin memberi, Nafsu hanya ingin diberi
Saya rasa maksud dari poin ketiga ini sudah jelas

. Cinta adalah memberi. Ketika seseorang menjalin hubungan atas dasar cinta maka hal pertama yang dilakukannya adalah memberikan yang terbaik kepada pasangannya, bukan ingin diberi. Logikanya,


kalau kita dan pasangan sama-sama ingin memberi (kita ingin memberi kepada pasangan dan pasangan ingin memberi kepada kita) secara otomatis keduanya akan menerima.


Tapi kalau kita dan pasangannya inginnya diberi (pasangan ingin diberi dan kita juga ingin diberi) lalu siapa yang akan memberi..? Pada akhirnya yang terjadi justru tidak ada yang akan diberi karena tidak ada yang ingin memberi.

4. Cinta ingin menyayangi, Nafsu ingin menggerayangi
Bagaimana cara kamu memperlakukan pasanganmu? Dan bagaimana cara pasanganmu memperlakukan kamu? Ini adalah cara termudah untuk membedakan mana cinta, mana nafsu..?

Landasan seseorang dalam menjalin hubungan akan sangat menentukan pada bagaimana cara orang tersebut memperlakukan pasangannya.

Orang yang menjalin hubungan dengan landasan cintakarena ALLAH akan senantiasa memperlakukan pasangannya dengan cara-cara yang baik. Menjaga, menyayangi, memperhatikan.MENUNTUN dan selalu memberikan yang terbaik.

Sebaliknya orang orang yang menjalin hubungan karena nafsu cenderung memperlakukan pasangan ke arah fisik.

Setiap kali bertemu, inginnya menciumi dan diciumi, setiap kali berdua inginnya dipeluk dan memeluk, digerayangi dan menggerayangi, dan yang lebih parah lagi kalau sampai kearah hubungan sex.

5. Cinta yang terbaik, Nafsu yang terbalik
Cinta karena ALLAH selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik, berusaha memberikan yang terbaik untuk pasangan dan selalu memperlakukan pasangan dengan cara-cara yang baik.

Bagaimana dengan nafsu..? Sebaliknya, nafsu selalu ingin diberi dan cenderung memperlakukan pasangan ke arah yang salah...

Cinta yang Buta vs Cinta yang Melihat

oleh Nur Sari Aini pada 15 September 2011 jam 10:16

Rasa cinta di dalam hati kadang kala membuat kita lupa akan segala hal yang ada dikenyataan kita, kadang pula kita memaknai cinta sebagai hal yang lumrah dan wajar bagi kita. Tetapi pada hakikatnya cinta adalah rahmat dari Allah SWT. dan merupakan salah satu nikmat-Nya yang paling besar bagi diri kita sebagai seorang hamba Allah SWT. oleh karena itu jagalah cinta, jangan sekali-kali engkau nodai cinta yang suci . Dan jagalah ia jangan sampai hilang di telan oleh lumpur hidup yang siap menelan kapan saja.

Rasa cinta ada pada hati setiap manusia, hewan, bahkan tumbuhan sekali pun. Seandainya makhluk Allah SWT. selain Bani Adam bisa berbicara mungkin ia akan berkata "Aku mencintaimu", kata cinta ini sungguh sangat fenomenal dan luar biasa efeknya. Dengan kata cinta orang bisa menangis, dengan kata cinta orang bisa bahagia, bahkan karena cinta nyawa pun hilang.

Ketika rasa cinta meresap ke dalam hati yang masuk melalui pori-pori tubuh sehingga buluk kuduk pun berdiri tegak, dikarenakan hebatnya perkataan cinta maka kita pun akan terperana dengan kehebatan kata cinta itu. Itulah fenomena yang terjadi ketike seoarang jatuh cinta.

Orang yang sedang bercinta akan merasakan indahnya dunia ini, sehingga ada jargon "dunia hanya milik berdua", kata-kata ini mungkin bisa dikatakan lucu bagi sebagian orang, karena kata ini mustahil terjadi, tetapi bagi orang yang sedang jatuh cinta maka semuanya bisa terjadi walaupun pada hakikatnya tidak akan terjadi. Hal ini berkaitan langsung dengan jargon "cinta itu buta" kata ini di satu sisi mendukung adanya kata "dunia hanya milik berdua" tapi di sisi yang lain perkataan "cinta itu buta" sebuah ungkapan yang mengarah negatif, artinya kenapa dia mengatakan dunia milik kita berdua? karena dia buta, tetapi buta di sini dalam tanda kutip yaitu buta karena cinta yang semu.

Lalu cinta apakah yang dapat melihat tetapi dunia milik kita bersama? Jawabannya mahabbah fillah (cinta karena Allah).
Inilah konsep cinta yang sesungguhnya, inilah konsep cinta yang kekal, inilah konsep cinta yang abadi, dan inilah konsep yang akan menolong kita dari kengerian hari kiamat. Karena mahabbah fillah adalah salah satu tanda orang yang mendapatkan naungan pada hari kiamat ketika tidak ada naungan kecuali naungan Allah.

Oleh karena itu, kita mencintai sesuatu apapun baik kekasih, guru, sahabat, teman, orang tua, hewan peliharaan dan lain sebagainya hendaknya dikarenakan Allah SWT, agar cinta kita itu di nilai ibadah. Bukan kah niat itu sangat berpengaruh dalam perbuatan kita apalagi kita sebagai manusia yang di ciptakan oleh Allah SWT. untuk beribadah oleh karena itu agar semuanya ibadah diniatkan kerena Allah SWT. inilah yang di sebut dengan mahabbah fillah (cinta karena Allah)

Jikalau cinta sudah di rasuki oleh kata "karena Allah" maka sungguh nikmat dan begitu syahdunya. Apalagi cinta ini dimaksudkan mencintai makhluk Allah SWT. yang sudah barang tentu fana yang tidak kekal, maka kita pun akan berpisah dengan sesuatu yang kita cintai itu karena ada sebuah perkataan "ada pertemuan dan pasti ada perpisahan", tetapi bagi orang yang sudah di rasuki oleh kata "karena Allah" maka ia tidak akan kecewa dan tidak akan menyesal yang berlarut. Cinta yang dikarenakan Allah SWT. akan memegang prinsip "cintailah kekasihmu jangan berlebihan" karena cinta yang hakiki dan yang sebenarnya adalah cinta kepada penciptanya.

Apalagi di tambah dengan kata-kata "dunia milik bersama" , sungguh indahnya muslim, kita di perintahkan untuk saling menasihati dan saling mengingatkan, karena dunia ini milik kita bersama yang menjadi sarana mengumpulkan bekal yang banyak untuk perjalanan yang jauh, lebih jauh lagi dari pada perjalanan mengelilingi jagat ini dengan kecepatan cahaya. Bersyukurlah wahai Muslim dan Muslimah.

Marilah untuk merubah konsepsi kita dari cinta buta yang milik berdua kepada cinta yang melihat yang milik bersama, karena alangkah indahnya saat hati ini melihat dan mengajak bersama-sama untuk menuju surga-Nya Allah SWT. yang kekal dan Abadi.

8 Pengertian Cinta Menurut Qur'an

oleh Nur Sari Aini pada 13 September 2011 jam 15:02


Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai'an katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai'an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada tiga : (1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain..., (2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan (3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri. Bagi
orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain.
Dalam Qur'an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan "nggemesi". Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya.
Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur'an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.
Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.
3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur'an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
5. Cinta ra'fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus
hukuman bagi pezina (Q/24:2).
6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur'an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)
7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur'an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur'an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu.
Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi
8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur'an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)

Pesan ulama tehadap para wanita :

oleh Nur Sari Aini pada 23 September 2011 jam 20:46

1. Sholat di awal waktu 2. Membaca Al Quran secara istiqamah
 3. Ta’lim wa ta’allum
4. Mendidik anak secara sunnah
5. Hidup sederhana
6. Menutup aurat secara sempurna
7. Melayani suami dengan baik
8. Mendorong suami dan muhrim untuk tetap berjuang di jalan Allah

1. Sholat Di Awal Waktu
Berwudhu sebelum adzan
Mendorong suami, saudara laku2, anak laki2, bapak untuk sholat berjamaah di masjid Meninggalkan semua kegiatan waktu adzan dikumandangkang
Memperbanyak sholat-sholat sunnah (rawatib, Isyraq, dhuha, tasbih, awwabin, tahajud dan witir).

2. Membaca Al Quran dan Zikir Pagi Petang secara Istiqamah
Mengusahakan membaca 1 juz setiap hari bagi yang sudah lancar membaca dan 3 juz per hari bagi yang hafidzah.
Membaca surat As Sajadah dan Al Mulk di antara maghrib dan Isya
Membaca surat Yasin pagi dan petang
Membaca Al Waqiah sebelum tidur
Membaca surat Ad Dukhan setiap hari
Membaca Tasbihat , sholawat, dan istighfar masing2 100 kali di waktu setelah sholat subuh dan setelah sholat ashar

3. Ta’lim wa Ta’allum
Menghidupkan ta’lim secara istiqamah setiap hari di rumah
Menceritakan kisah para Nabi dan para shahabat dengan cara yang mudah difahami oleh anak
Mengajarkan cara sholat, cara berpakaian secara sunnah, dan sunnah2 nabi dalam keseharian (makan, tidur, safar, istinja, dll)

4. Mendidik anak Secara Sunnah
Memperkenalkan sunnah kepada anak sejak sedini mungkin
Mendidik mereka adab-adab, doa-doa nabi, cara bergaul.
Beri contoh dengan contoh yang baik
Mendidik sholat ketikan usia 7 tahun dan membiasakannya untuk sholat 5 waktu dan sholat2 sunnah

5. Hidup dengan Pola Sederhana
Kita harus mencontoh kehisupan Rasulullah yang sederhana
Jangan sembarangan membelanjakan harta suami secara berlebih-;ebihan dan tidak tepat, bermusyawarahlah untuk setiap pengeluaran.
Belanja menurut kebutuhan bukan memenuhi keinginan nafsu.
Mengatur keuangan keluarga

6.Menutup Aurat secara Sempurna
Aurat wanita di luar sholat seluruh tubuhnya harus di tutup secara sempurna ketika keluar rumah dan ditemani dengan mahramnya
7. Melayani Suami
Mempersiapkan semua kebutuhan suami dan mengurus rumah dengan bersih dan rapi
Mencuci baju, memasak,Diam ketika suami berbicara
Mengantar suami apabila mau pergi,Berhias / rapi / bersih / wangi di hadapan suami
Memakai wangi-wangian,Memelihara bau mulut,Menawarkan diri ketika mau tidur
8. Mendorong Suami dan Muhrim untuk tetap berjuang  di Jalan Allah
Mengingatkan dan menyiapkan keperluan mereka
Mengorbankan segala yang ada untuk memperjuangkan agama Allah.

semoga manfaat..amin

Kelebihan Sholat dibandingkan Meditasi

oleh Nur Sari Aini pada 25 September 2011 jam 12:37

Bumi berputar ke pusat dirinya (Rotasi/Spin) dan bumi juga berputar mengelilingi matahari (Translasi). Rotasi adalah gerakan berputar internal yang berefek pada gerakan berputar eksternal (mengelilingi) yang disebut sebagai gerakan translasi. Tidak mungkin bumi akan bertranslasi jika bumi tidak berotasi, atau jika bumi bertranslasi tanpa berotasi maka yang terjadi adalah kehancuran-ketidak harmonisan.

Itu sebabnya gerakan internal jauh lebih penting daripada gerakan eksternal; melihat ke dalam jauh lebih penting dari pada melihat keluar; dan bergerak ke dalam jauh lebih penting dari pada sibuk bergerak keluar.

Salah satu cara Bergerak Ke Dalam yang populer dilakukan adalah Meditasi. Dan hari ini banyak umat Islam yang ikut-ikutan melakukan meditasi, padahal Sholat Khusyu jauh lebih dahsyat dibandingkan meditasi.

Sholat Khusyu (plus berjamaah bagi pria) adalah kunci kelestarian semesta. Meditasi itu biasanya tanpa gerakan, lalu diam menyelaraskan diri dengan alam. Sedangkan sholat itu bergerak dan berputar, maka alamlah yang menyelaraskan diri dengan orang-orang yang sholat. itu sebabnya, ketika tak ada lagi yang berputar (Sholat) maka bumi pun enggan berputar, maka terjadilah Hari Akhir.

Perhatikan gerakan berputar orang yang sedang sholat...

Maka sesungguhnya, ketika Anda sedang Sholat maka selain anda sedang mengundang Rahmat Allah yang utama maka Anda pun sedang mengundang alam semesta untuk melayani Anda. Itulah kekuatan pusaran rotasi orang yang sholatnya khusyu terlebih lagi plus berjamaah. Kekuatan pusarannya bisa mencapai 27 kali lipat dibandingkan dengan sholat sendirian.

Lihatlah angin yang berputar (Tornado), ia menyerap hampir semua yang berada di sekitarnya. Lihatlah pusaran air yang kuat, ia pun akan menyerap hampir semua yang ada di sekitarnya. Semakin kuat pusarannya/putarannya/rotasinya maka semakin banyak yang diundang ke dalam dirinya.

Nah, undanglah Allah dengan Sholat khusyu plus berjamaah dan undanglah dunia dengan washilah sholat khusyu karena Allah (bukan karena dunianya) plus berjamaah. Dengan sholat khusyu plus berjamaah, maka Anda tidak perlu lagi sibuk mengejar dunia sehingga merusak kekhusyuan sholat Anda, tapi bersiap dirilah untuk dilayani oleh dunia. insya Allah.

Wallahu alam,

Ciri orang yang sholatnya khusu.

oleh Nur Sari Aini pada 27 Oktober 2011 jam 7:30

Allah tidak menciptakan kita kecuali hanya untuk menjadikan segala kegiatan kita adalah ibadah.
Hasil ibadah yg kita lakukan juga untuk diri kita sendiri, karena Allah tidak menginginkan apa pun dari kita, tapi kita yg mengharap pada Nya...

Untuk itu kita diharapkan melakukan ibadah, dengan ibadah yg khusu.
Lalu apakah ibadah kita sudah khusu ?, mungkin pencerahaan dbawah ini bisa melihat dmana kekurangan ibadah kita. Karena sangat sulit bagi kita untuk memperbaiki kekurangan kalau kita tidak melihat kekurangan itu sendiri dalam diri kita.

Seseorang yg khusu terhadap Allah, maka bisa dilihat dari sikap dan tingkah laku  sehari-harinya.
Rasulullah pernah berkata :
"andai kata seseorang khusu didalam hatinya maka khusu pula seluruh perilaku tubuhnya"

Contoh Ibadah sholat.

Orang yang sudah khusu dalam sholatnya dapat kita dilihat dampak dalam kehidupannya sehari-hari.

Berikut ada beberapa ciri orang yang sholatnya khusu atau telah meresap hasil sholatnya.
* ini dikutip ini dari hasil ceramah Aagym * :

1. Orang yg sholatnya khusu, dia akan menjaga setiap waktu.
   Karena sholat itu mengingatkan kita pada waktu.
   "Ya Rasull, ibadah apa yg paling dicintai Allah, yaitu : sholat tepat pada waktunya".
   Berarti kita dapat melihat :  Orang yang sholatnya khusu' tidak melakukan hal yg sia2,                                                   karena ke sia-sia-an akan sangat merugikan kita.

2. Orang yg sholatnya khusu, sangat menjaga kebersihaan.
   Karena sholat itu diawali dengan wudhu' , Ini berarti seseorang yang meng-awali hubungan    dengan Allah itu dengan menjaga kebersihaan :  kebersihaan pikiran, kebersihaan hati,kebersihaan tutur kata, kebersihaan harta, kebersihaan jiwa, kebersihaan sikap,kebersihaan pakaian,  kebersihaan tempat sholat.
   Berarti kita dapat melihat : Orang rajin sholatnya, tapi kata-katanya melukai orang lain,                                                perkataan jorok  dan kotor,  berarti sholatnya belum khusu.

3. Orang yg sholatnya khusu, mempunyai kebiasaan hidup tertib dan rapi.
   Karena sholat itu mengajarkan kita hidup tertib dan rapi Allah mengajarkan bagaimana seseorang itu bisa berhasil dengan hidup tertib.
   kita melihat dalam sholat berjema'a bahu bersentuhan atau kaki bersentuhan, sangat tertib    dan rapi.
   Berarti kita dapat melihat : Orang yg sholatnya khusu maka tutur kata tertib, perilaku tertib                                            serta rapi.

4. Orang yang sholatnya khusu, mempunyai kemampuan untuk tuma'ninah ( hadir).
   Karena sholat mengajarkan kita hadir. kita mengerjakan sholat fisik, hati, dan perasaan kita   hadir untuk Allah SWT.Berarti kita dapat melihat : orang yang sholatnya khusu akan selalu hadir ( fisik, perasaan, hati dan fikiran ) selalu bersama-sama dalam mengerjakan  sesuatu.

5. Orang yg sholatnya khusu, akan mempunyai sifat Tawadhu' ( Rendah hati ).
   Karena dalam sholat, kening sama rendahnya dengan telapak kaki.
   Berarti kita dapat melihat : makin bagus sholat seseorang makin merunduk, makin rendah                                           hati.
 -   Melihat orang lain tidak berani merendahkan, karena siapa tau orang itu lebih banyak pahalanya dimata Allah..
 -   Melihat orang berdosa tidak berani meremehkan karena siapa tau dia berdosa belum tau ilmu nya, beda ama kita bedosa,  sudah tau tapi dilakukan, itungannya berbeda.
   Sehingga : kalau kita lihat ada orang rajin sholat tapi sikapnya sombong, merasa diri paling  beriman, merasa diri paling sering sholatnya, boleh jadi sholatnya belum khusu'

6. Mengucapkan Salam.
   Karena dalam sholat diakhiri dengan Assalamualaikum Wr Wb Kekanan-kekiri.
   sebab ini merupakan jaminan, semoga Allah  memberikan keselamatan bagi mu, berarsaya tidak akan merugikan mu.
   Berarti kita dapat melihat : Orang yg sholatnya Khusu, dia akan menjaga sikapnya agar   tidak merugikan orang lain.
Orang sholatnya banyak tapi aktif merugikan orang lain,melukai orang lain, itu mencerminkan ada hal yg kurang baik  dari sholatnya.

Dengan melihat ciri-ciri dan dampak orang yg sholatnya khusu, tentu kita sudah bisa melihat dimanakah kekurangan kita, sehingga Insyallah kita berusahaa untuk memperbaikinya.amin,

~TEKS ROTIB AL-HADDAD~

oleh Nur Sari Aini pada 4 Oktober 2011 jam 19:11

1. Audzu billahiminasy syaitonnirrojim.
Bismillahirrahmannirrahiim
Alhamdu lillahi robbil’alamiin. Arrohmaanir rohiim. Maalikiyaumiddiin. Iyyaka na’budu wa iyyaaka nastai’iin. Ihdinash shiroothol mustaqim. Shiroothol ladziina an’amta’alaihim, ghoiril maghdluubi’alaihim wa ladl-dlooliin. Amin.

2. Allaahu laa ilaaha illa huwal qoyyum, laa ta’khudzuhu sinatuwwalaa naum, lahuu ma fissamawaati wa ma fil ardl, man dzal ladzii yasyfa’u indahuu illa bi-idznih, ya’lamu maa baina aidhihiim wa maa kholfahum walaa yuhiithuna bisyaiim min ilmihii illa bima syaa’, wasi’akursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa yauuduhuu hifdhuhumaa wa huwal alliyul adhiim.

3. Aamanarrosuulu bima unzila ilahi mirrobbihi wal mu’minuun, kullun aamana billahi wamalaaikatihi wa kutubihi warrusulih lanufarriqu baina ahadim min rusulih, wa qoolu sami’naa wattho’na ghufroonaka robbana wa ilaikal mashiir, laa yukallifullohu nafsan illa wus’ahaa, lahaa maa kasabat wa alaihaa maktasabat, robbanaa laa tuaakhidzna innasiina au akhtho’naa, robbanaa walaa tahmil alainaa ishron kamaa himaltahuu alalladziina min qoblinaa, robbanaa walaa tuhammilna maalaathooqota lanaa bih, wa’fuma’anna wagfirlanaa warhamnaa, anntanmaulaanaa fanshurnaaalal qoumil kaafiriin. Amin .

4. Laa ilaaha illallohu wahdahu laa syarikalah, lahulmulku walahulhamdu yuhyi wayumitu wa hua’alaa kulli syai-in qodliir. (3X)

5. Subhanaallohi walhamdulillaah walaa ilaaha illaloohu wallohu akbar. (3X)

6. Subhanaallooh wabihamdih, subhaanallohil ‘adzim. (3X)

7. Robbanaghfirlanaa watub ‘alainaa innaka antat tawwaburrohiim. (3X)

8. Allahumma sholli ‘alaa Muhammad, allohumma sholii’alaihi wa sallim. (3X)

9. A’uudzu bikalimaatillaahit taammaati min syarri maa kholaq. (3X)

10. Bismillahilladzi laa yadlurru ma’asmihii syai-un fil ardil walla fissamaa-i wahuassamii’ul ‘aliim. (3X)

11. Rodliinaa billaahi robban wabil islami dinan wabi Muhammadin nabiyyan. (3X)

12. Bissmillah walhamdulillah wal khoir wasy-syarru bimasyii-atillaah. (3X)

13. Aamanna billahi wal yaumil aakhiri tubnaa ilaallohhi baathinan wadhoohiro. (3X)
14. Yaa robbanaa wa’fu ‘annaa wamhulladzi kaana minnaa. (3X)

15. Yaa dzal jalaali wal ikhroom amitna ‘alaa diinil islami. (7X)

16. Yaa qowiyyu yaa matiin ikfi syarrodh-dholimiin. (3X)

17. Ashlahalloohu umuurol muslimina shorrofalloohu syarrol mu’dziin. (3X)

18. Yaa ‘aliyyu yaa kabiir yaa ‘aliimu yaa qodiir ya samii’u ya bashiir yaa lathifu yaa khobir. (3X)

19. Yaa faarijal hamm yaa kaasyifal ghomm yaa man li’abdihi yaghfiru wayarham. (3X)

20. Astaghfirullooh robbal barooyaa, Astaghfirullooh minal khotooyaa. (4X)

21. Laa ilaa ha illallohu laa ilaa ha illaalloh. (25X)

22. Muhammadurosuulullohu ‘alaihi wasallama wasyarro fa wakarroma wamajjada wa adhoma warodliyallohu ta’aa laa an’ash khaa ba rosuulillaahi ajma’iina wats tsaa bi’iina lahum bi ikhsaa nin ilaa yaumiddiini wa’alainaa ma’ahum birohmatika yaa arkhamarroo khimin.

23. Bismillāh i’r Rahmān i’r Rahīm
Qul Huwallāhu Ahad
Allāh u’s-Samad
lam yalid wa lam yūlad
wa lam yakun Lahū kufuwan ahad (3X)

24. Bismillāh i’r Rahmān i’r Rahīm
Qul a‘udhu bi-Rabbi’l falaq
min sharri mā khalaq
wa min sharri ghāsiqin idhā waqab
wa min sharri’n
naffāthāti fi’l ‘uqad
wa min sharri hāsidin idhā hasad (1X)

25. Bismillāh i’r Rahmān i’r Rahīm
Qul a‘ūdhu bi-Rabb-i’n-nās
Malik-i’n-nās
Ilāh-i’n-nās
min sharri’l waswāsi’l
khannās
alladhī yuwaswisu fī sudūr-i’n-nās
min al-jinnati wa’n-nās (1X)

26. Al-faatihah ila ruuhi habibina wasyafi’inaa rasuulillahi Muhammadin bin abdillaah shal-laahu alaihi wassalam wa aalihi wa ashhabihi wa dzurriyaatihi annallaha yuklii darajaatihim filjannati wa yan fa’unaa biasrarihim wa anwaarihim wa ‘uluumihim fiddiini waddunyaa wal aakhirati wayaj’alunaa minhizbihim wa yar zuqunaa mahabbatahum wa yatawaffana ‘alaa millatihim wa yahsyar naa fi zumratihim, Al-faatihah.

27. Al-faatihah ila ruuhi sayidinal Muhajir illallah Ahmad bin Isa tsumma ilaruuhi sayyidinal faqiihil muqaddami Muhammad bin Alii baa Alawii wa usulihim wafuruu’ihim wajami’il sadatinna Aali aabi ‘alawii fil jannah, wayunawwiru dharaaihahum wayu’idu ‘alainaa min barakaatihim waanwarihim fiddunya wal aakhirah, Al-faatihah.

28. Al-faatihah ilaa arwahi jamii’i saadaa tinaash shuufiyyati innallohu yuqoddisu arwa khahum fiil jannati, wayunawwiru dlo roo ikhahum, wayu’iidu ‘alainaa mim barokaatihim wa asroo rihim wa an waa rihim fiidunyaa wal aakhiroti, wayulkhiqunaa bihim fii khoirin wa’aa fiyatin, Al-faatihah.

29. Al-faatihah ilaa ruuhi shoohibirrotibi alustadzi Sayyidinas syarif Alquthbilghaus Abdulloh bin Alawi Alhadah baa’alawi, anallaha yuqoddisu ruuhahu filjannah, wayunawwiru dharaaihahu, wayu’idu ‘alaina min barokatihi waasroorihi, waan waarihi fiddun yaa wal aakhiroh, Al-faatihah.

30. Al-faatihah ila ruuhi sayyid Alawi bin Ibrahim Alhadad tsuma illa ruuhi Syarifah ‘Aluyah binti Muhammad bin Ja’far Alhadad. Tsumma ilaa arwaahi walidina wawalidikum, waamwatanaa waamwaatikum waamwaatil muslimiina ajma’in. Annallaha yaghfirulahum wayushlihu umuural Muslimin, wayakfihiima syarral mu’dziim wa yataqobbalu minna waminkum, wayarzuqunaa waiyyakum husnal khaatimah ‘indal maut fii khairin waluthfin wa’aafiyatin, wailaa hadlratin nabiyi Muhammad shallaahu ‘alaihi wasalama, Al-faatihah.
~DO'A~
31. Bismillahirrahmanirrahiim.
alhamdu lillahi robbil’alamiin, hamdan yuwaa fi ni’amahu wayukaafii mazzidah. Allahumma shalli’alaa sayyidina Muhammadin wa ahli baitihi wa shohbihi wasallim. Allahumma inna nasaluka bihaqqil faatihatilmu ‘adhdhomati wassab’ilmatsaani antaftaha lana bikulli khoirin, waantaj’alana mina ahlil khoiri, wa antu ‘aamilana yaa maulaana mu’aamalataka liahlil khoiri, waantahfadhona fiiadyaanina wa anfusana wa aulaadina wa ash haa binaa wa ahbaabina min kulli mihmatin wabuk sin wadhoirin, innaka waliyyu kulli khoirin, wamutafadldlilun bikulli khoirin, wa mu’thin lukulli khoirin. Yaa arhamarrohimin.

32. Allohumma innaanas-aluka ridlooka wal jannah
wana’uudzubika min sakhothika wannaar. (3X)

A. Yaa’aalimassirri minnaa laa tahtikissitro ‘annaa wa’aafinaa wa’fu ‘annaa wakun lanaa haitsu kunaa. (3X)

B. Yaallooh bihhaa Yaallooh bihhaa Yaallooh bihusnil khootimah. (3X)

C. Yaa lathiifan lam yazal, ulthuf binaa fiimaa nazal, innak lathiifun lam tazal, ulthuf binaa wal muslimin. (3X)

D. Yaa lathiifan bikholqih, yaa aliiman bikholqih, yaa khobiiron bikholqih, ulthuf binaa yaa lathiif yaa ‘aliim yaa khobiir. (3X)

F. Yaa amaanal khoo-ifiin aaminna mimma nakhof
Yaa amaanal khoo-ifiin sallimnaa mimma nakhof
Yaa amaanal khoo-ifiin najinaa mimma nakhof. (3X)

Bismillahirrahmanirrahiim.
alfaatihatu bil qobuuli wa ilaa hadhrotinnabiyyarrosuuli Muhammadin shollallohu ‘alaihi wassallama, Al-faatihah.

>>> Manfaat2 membaca Ratib Al hadad : Memelihara iman, Menjaga batin kita dari kemunafikan dan perbuatan dholim, Memelihara kita, keluarga kita,harta kita serta lingkungan kita ; di lindungi dari sihir, tenung, guna-guna, magic, kejahatan orang hasud. memperoleh rezeki yang melimpah dan halal; Mendapat ketenangan hidup, Mendapat Ampunan dari dosa-dosa,Mendapat kemudahan dalam menyelesaikan persoalan dunia dan ahirat dan hajat2 yang lainnya.

Mohon Ma'af jika ada yang salah dalam penulisan kalimat arab, yang di alih ke tulisan latin

Doa Para Nabi

oleh Nur Sari Aini pada 21 Oktober 2011 jam 23:25

1. Doa Nabi Adam
Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin
...Artinya : Ya Allah , kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.

2. Doa Nabi Nuh
“ Robbi inni audzubika an as alaka maa laisalli bihi ilmun wa illam tagfirli watarhamni akum minal khosirin “ (surat Hud; 47)
Artinya : Ya Tuhanku sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari sesuatu yang aku tidak mengetahui hakekatnya, dan sekiranya tidak Engkau ampuni dan belas kasih niscaya aku termasuk orang – orang yang merugi

3. Doa Nabi Ibrahim
“ Robbana taqobal minna innaka anta sami’ul alim wa tub alaina innaka antat tawwaburrokhim “ (al baqarah; 128-129)
Artinya : Ya Tuhan kami terimalah amalan kami sesungguhnya Engkau maha mendengar dan Mengetahui, dan termalah taubat kami, sesungguhnya Engkau penerima taubat lagi Maha Penyayang.
“ Robbi ja alni muqimas sholati wa min dzuriyyati, robbana wa taqobal doa, Robbannagh firli wa li wa li dayya wa li jamiil mukminina yauma yaqumul hisab “ (ibrahim ; 40 -41)
Artinya : Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang – orang yang tetap mendirikan sholat, ya Tuhanku perkenankanlah doaku , ya Tuhanku beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan seluruh orang mukmin, pada hari terjadinya hisab.

4. Doa Nabi Yunnus
“ Lailaha illa anta subhanaka inni kuntum minadh dholimin “ (al anbiya;87)
Artinya : Tidak ada Tuhan Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku orang yang dholim

5. Doa Nabi Zakariya
“ Robbi latadzarni wa anta choirul warisin “ (an biya ; 89)
Artinya : Ya Allah janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri, sesungguhnya engkau pemberi waris yang paling baik
“ Robbi habli miladunka duriyattan, thoyibatan innaka sami’ud du’a “ (ali imron;28)
Artinya : Ya Tuhan berilah aku seorang anak yang baik dari sisiMu, sesungguhnya Engkau maha pendengar Doa

6. Doa Nabi Musa
“ Robis shrohli shodri wa ya shirli amri wah lul uqdatam mil lissani yah khohu khouli “ (Thoha ; )
Artinya : Ya Tuhanku lapangkanlah dadaku, dan lancarkanlah lidahku serta mudahkanlah urusanku
“ Robbi inni dholamtu nafsi fa firlhi “ (al qhosos ; 16)
Artinya : Ya Allah aku menganiaya diri sendiri, ampunilah aku
“ Robbi Naj jini minal qumid dholimin “
Artinya : Ya Tuhan lepaskanlah aku dari kaum yang dholim
“ Robbi ini lima anzalta illayya min khoirin faqir “ (al qhosos; 24)
Artinya : Ya Tuhanku sesungguhnya aku memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku
“ Robbi firli wa li akhi wa adkhilna fi rohmatika, ya arhamar rokhimin “ (
Artinya : Ya Tuhanku ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmatMu, dan Engkau Maha Penyayang diantara yang menyayangi

7. Doa Nabi Isa
“ Robbana anzil alaina ma idatam minas samai taqunu lana idzal li awalina, wa akhirina, wa ayyatam minka war zukna wa anta khoiru roziqin “ ( al maidah ; 114)
Artinya : Ya Tuhanku turunkanlah pada kami hidangan dari langit, yang turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang – orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rejeki dan Engkaulah pemberi rejeki yang paling baik.

8. Doa Nabi Syuaib :
“ Robbana taf bainana, wa baina kaumina bil haqqi , wa anta khoirul fatihin “ (A araf; 89)
Artinya : Berilah keputusan diantara kami dan kaum kami dengan adil, Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik – baiknya.

9. Doa Nabi Ayyub :
“ Robbi inni masyaniyad durru wa anta arhamur rohimin “
Artinya : Bahwasanya aku telah ditimpa bencana, Engkaulah Tuhan yang paling penyayang diantara penyayang.

10. Doa Nabi Sulaiman
“ Robbi auzidni an askhuro ni’matakallati an amta allaya wa ala wa li dayya wa an a’mala sholikhan tardhohu wa ad khilni birrohmatika fi ibadikas sholikhin “ (an naml; 19)
Artinya : Ya Tuhan kami berilah aku ilham untuk selalu mensyukuri nikmatmu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kepada kedua ibu bapakku dan mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridloi, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu kedalam golongan hamba-hambMu yang Sholeh.

11. Doa Nabi Luth
“ Robbi naj jini wa ahli mimma ya’malun “
Artinya : Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari perbuatan yang mereka kerjakan
“ Robbin surni alal kaumil mufsidin “ (assyu araa ; 169)
Artinya : Ya Tuhanku tolonglah aku dari kaum yang berbuat kerusakan

12. Doa Nabi Yusuf
“ Fatiros samawati wal ardli anta fiddunya wal akhiro tawwaffani musliman wa al hiqni bissholihin “
(yusuf ; 101)
Artinya : Wahai pencipta langit dan bumi Engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat wafatkanlah aku dalam keadaan pasrah (islam), dan masukkanlah aku dengan orang – orang sholeh.

13. Doa Nabi Muhammad
“ Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hassanah wa qina adza bannar “ (hadist)
Artinya : Ya Tuhanku berikanlah aku kebaikan di dunia dan akhirat, dan jauhkanlah aku dari api neraka
“ Robbana latuzig qullubana ba’daidz haddaitana wahabblana miladunka, rohmatan innaka antal wahab” (Ali Imron; 8 )
Artinya : Ya Tuhanku janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan berilah kami rahmat, sesungguhnya Engkau adalah dzat yang banyak pemberiannya.

10 Guiding Principles for a Successful Relationship


1. Respect each others individuality.

Forget about changing the other person. Accept the fact that there may be things you don’t like or agree with that your mate thinks or does.

If the things you don’t like, outweigh the things that you do like, then perhaps you need to rethink why you are in this relationship.

2. Avoid restricting each others freedom.

Just as you need to allow individuality, you must also allow each other the freedom to make his or her own choices, providing those choices are not harmful to your health or anyone else’s.

The main point here is that you are in a relationship by choice and neither one of you has the right to tell each other what s/he can or can not do.

3. Negotiate agreements regarding shared responsibilities such as cleaning duties, money & spending, decorating, time alone, noise levels and so forth.

The idea is to discuss and agree on the rules and boundaries of the relationship.

Negotiation is not about winning or losing, it’s about agreement and compromise.

4. Recognize that both are equal and therefore have equal rights.
You are both equal partners. You both have equal say on how things are and what needs to happen.
Traditional titles and roles do not apply unless you both agree to them.

5. Treat each other with kindness.
Remember you are friends and partners. You have a special relationship, one that holds the elements of love and caring. Treat him or her with love and respect and you’ll find that things go a lot smoother.

6.Remember that you are together by choice, not obligation.
There is nothing forcing either one of you to stay in the relationship and at any time you are unsatisfied, you can call it quits.

Why on earth would you want to keep someone with you against their will. Regardless of how hard you try, you cannot make anyone love you – they either will or will not.

7. Your mate does not have to be your everything.
Each person should have hobbies and friends of their own. It’s unreasonable to expect that your mate do everything with you.

8. Be supportive of your mates goals, dreams and aspirations.
Instead of finding fault with what they want (unless it is harmful to another) help them find ways to make it work.

After all, if you hold someone back from their dreams, it will only hurt the relationship in the long run.

9.Learn your mate’s love language and make an effort to ensure that they feel loved.
Love language ideas:

Affirmations: Be ready with a genuine complement and words of encouragement. Tell him or her how much you love and appreciate them.

Acts of Service: Take a few extra minutes and do something nice for your mate. Clean the snow of his or her car. Make him or her lunch.

Quality Time: Engage in a conversation or activity with your mate. Watching TV or going to a movie doesn’t count.

Touch: Massage, sex, holding hands, etc.

Gifts: Anything from a card to something you make. It doesn’t have to be expensive, only thoughtful.

Of course, we all want a bit of all of these, so why not do them all?

10. Take responsibility for your own happiness.
Your mate does not make you sad, happy or mad – you choose to feel a certain way in response to his or her actions or inactions. You are in control of your emotions.

No one can make you happy but yourself. Just as no one can hold you back unless you let them.
You are also responsible for how others treat you because you allow it to happen.

If you are finding yourself constantly in adversarial positions, look within yourself to see how you are provoking it.

If you find your self constantly in abusive situations, look within yourself to discover what you are doing that enables someone else to believe they can get away with doing that.

This is perhaps the toughest step for anyone to master, but it is possible.

Marisa Broughton

References: Love Languages by Gary Chapman (Chicago: Northfield Publishing, 1992)

=> Seven Beautiful Pearls Which Make A Wife Special <=


1) The Patient:

The woman who remains patient in all circumstances, and never whines, moans, nags or complains. When some trouble or affliction hits her, she turns to Allah for help.
...
2) The Protector:

The woman who protects her husband’s wealth & her chastity when he is away from home. She doesn’t gossip or mingle with other men, nor does she allow anyone in his house without his approval. She knows, respects and stays within the boundaries of his gheerah.

When he returns, she runs to his arms, as if she was anticipating for his return. She allows him time to relax before anything and does not burden him with the day’s problems, but listens attentively to his needs and does her best to take his tiredness away.

3) The Lover:

The women who adores her husband, beautifies herself, and smells nice for him. She craves for his children to the extent that whenever her husband glances at her, du’aa pours for her from the bottom of his heart. She is characterised with shyness and modesty, glancing with love in her eyes, only for her husband.

4) The Good Do-er:

The women who has an excellent reputation in society – for being kind, caring & courteous. She is good with her neighbours & relatives & never backbites or displays jealousy.

5) The Content:

The women who never casts her eyes at material things and is content with whatever little her husband gives her. She is thankful to him for every morsel that he feeds her, every clothe that he gifts her, including the roof over her head. She makes her gratefulness known to him in words & action and thus, soothes her husband’s heart.

As the Prophet (saw) said, she looks at those less fortunate than her in the material world and is thankful to her Lord and her Husband for that.

6) The Pious:

The women who spends much of her day in dhikr, reading the Quran & Salaah and her nights in praying tahajjud & crying to Allah for forgiveness. She encourages her husband to give daw’ah in his spare time. As the Prophet (saw) said, she looks at those more pious than her in the religious sense and strives to progress further in piety and knowledge.

7) The Sweet Smiler:

The woman who smiles excessively, especially when her husband is at home. She always talks gently, choosing the sweetest of words, that it seems that pearls are dripping from her mouth. She never raises her voice while talking to her husband.

If her husband is angry with her for some reason & shouts at her, she does not answer him back but maintains a dignified silence. When he has calmed down, she offers him cool water & apologizes to him admitting her mistake, even if she wasn’t at fault.